Bacaan: II tesalonika 3:1-15
jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.- II Tesalonika 3:10
Waktu kecil, ketika saya pertama kalinya menerima uang saku, senengnya bukan main. Ayah saya memberikan uang saku sekali seminggu. Tentunya beliau ingin mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana mengelola uang meski tidak banyak. Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu karena itulah “hari gajian” kami. Anak-anak menerima uang jajan untuk dipergunakan di hari Senin sampai Sabtu mendatang. Pertama-tama, karena belum pernah pegang uang sebelumnya, saya membelanjakan uang itu untuk membeli jajanan yang saya inginkan di sekolah. Tak terasa uang sudah habis di hari kedua. Akibatnya, saya harus puasa jajan selama hari Rabu sampai Sabtu. Itulah pelajaran pertama dalam hidup saya, bagaimana pentingnya mengelola keuangan.
Hari-hari ini dunia sedang menggeliat kesakitan karena krisis ekonomi. Krisis besar-besaran ini adalah krisis keuangan terbesar sepanjang dunia modern. Resesi global sudah mulai terjadi diawali dari Amerika yang selama ini diyakini sebagai negara terkuat. Bahkan negara-negara yang selama ini dianggap maju dan stabil seperti Singapura dan Inggris telah merasakan dampaknya. Sebagai anak muda yang ngakunya modern ;) jangan sampai kita enggak tau apa-apa soal hal ini. Kalo selama ini kita sudah terbiasa hidup nyaman dalam kelimpahan, sekaranglah waktunya kita menggantinya dengan gaya hidup hemat sebelum terlambat.
Girls, kita memang punya Tuhan yang senantiasa sanggup mencukupi kebutuhan kita. Kita punya Allah yang enggak terbatasi resesi untuk memberkati kita. Tapi Tuhan tidak menghendaki kita hidup seperti orang bebal. Kita bisa meneladani Yusuf yang penuh hikmat Allah, mempersiapkan diri menjelang masa kelaparan selama 7 tahun, bahkan menyelamatkan hidup suatu bangsa yang besar. (Kej. 50:20)
Mulai sekarang kita harus lebih bijak dalam mengatur keuangan kita. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari gara-gara kebodohan kita sendiri. Hiduplah dengan hemat dan bijaksana. Malam minggu enggak selalu harus jalan-jalan ke mall (yang artinya bakalan bikin kita jadi pengen ini itu). Rutinlah menabung dan rencanakanlah pengeluaran dengan baik (bukan hanya membuat catatan pengeluaran saja). Enggak perlu kuatir akan hari esok, selama kita hidup dalam kehendak Tuhan. Okay, girl... be smart!
MATEMATIKA..!
Satu kata yang pernah bikin aku jadi ilfill kalau mendengarnya, karena sebenarnya aku paling tidak suka pelajaran berhitung, mungkin saking ribetnya x yah!
Walaupun demikian, Alhamdulillah, nilai berhitung waktu sekolah cukup lumayan lah, ga jatuh-jatuh amat! .
Nah untuk sekarang sudah ditemukan berbagai macam metode belajar berhitung yang praktis dan menyenangkan, mulailah orang mengenal Metode Sempoa yang berasal dari China, dengan belajar memahami angka-angka pada biji-biji sempoa, kemudian berkembang lagi penemuan terbaru yang lebih praktis dan efektif yaitu dengan Metode Kumon yang berasal dari Jepang, yaitu suatu metode hitung dengan menghafal biji-biji sempoa itu di dalam otak, sehingga proses hitung-menghitung jauh lebih cepat, dan kini ditemukan lagi sebuah Metode Hitung terbaru Matematika yaitu JARIMATIKA, penemunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga asal Depok!!!! Subhanallah…
Apa itu JARIMATIKA?
Jari yah…. Jari! (tau kannnnn, alhamdulillah kita semua dikaruniai Jari-jari yang sehat dan lengkap jumlahnya) sedangkan Matika adalah singkatan dari Matematika, Nah kalau digabung definisi JARIMATIKA itu mempunyai arti Menghitung dengan metode Jari-jari kita. Loh…Apa hebatnya? bukankah menghitung pakai jari itu lumrah?..>Eits…tunggu dulu sobat! kalau sekarang Sobat hitung dan buka semua jari-jari kita jumlahnya adalah 10 buah (ada yang lebih gak???) tapi dengan Metode JARIMATIKA, jumlah jari kita yang 10 buah itu ‘disulap’ menjadi 99 jumlahnya, hm…keajaiban Asmaul Husna rupanya. Kok bisa? yah bisa donk! jadi Jari-jari kanan kita bernilai satuan, dan jari-jari di sebelah kiri kita bernilai Puluhan. Berikut Pemetaan Jari-jari ala Jarimatika :
Tangan Kanan (Satuan)
Jari telunjuk Nilainya adalah 1, kemudian tambah lagi dengan membuka jari disebelahnya yaitu Jari Kanan bernilai 2, Jari manis di urutan ke-3, Jari kelingking di urutan ke-4, kemudian (Nah ini perbedaannya) untuk Menyatakan angka 5, maka buka ibu jari kita seperti ini nah ini bernilai 5, kemudian Buka lagi jari telunjuk disamping Ibu jari tadi, maka nilainya menjadi 6, dibuka lagi seterusnya sampai semua kepalan tangan kita terbuka dan bernilai 9. (Yang paling tinggi 9)…
Nah untuk yang jari-jari di tangan kiri bernilai Puluhan, sama halnya seperti satuan tadi, tinggal ditambahi puluhan saja di belakangnya jadi, kalau kita membuka lebar-lebar ke- 10 jari kita maka totalnya adalah 90 (Jari kiri) dan 9 (jari kanan)…Gitu loh!!! Subhanallah…hebat kan?
Apa bedanya JARIMATIKA dengan SEMPOA atau KUMON????
Perbedaannya adalah terletak pada alat dan Memori otak!, Jika pada metode Sempoa atau Kumon, kita butuh alat hitung terlebih dahulu (Sempoa) dan lalu menghafalkan biji2 sempoa tadi di otak kita, maka yang terjadi adalah pembebanan Memori Otak!.
Sedangkan keunggulan Jarimatika adalah :
* Tidak memerlukan alat hitung, karena sudah dianugerahi oleh ALLAH SWT, Gratis Euy!
* Praktis dan selalu dibawa kemana-mana
* Dijamin tidak akan Disita apalagi diambil sama Ibu/Bapak Guru, jika si anak ketahuan memakai Jari-jari sebagai alat hitungnya pada saat ujian
* Mudah dipelajari dan menyenangkan
* Tidak membebani Memori Otak si anak.
* Ilmu ini mudah dipelajari segala usia, minimal Anak usia 3 Tahun, dan lama belajarnya adalah 1 bulan saja! Kreatif Kan???